Grup Hanjin dan otoritas keuangan memberikan dukungan dana untuk menuntaskan masalah yang berawal dari bankrutnya perusahaan Hanjin Shipping.
Jumlah kapal yang tidak dapat dioperasikan karena tidak adanya dana untuk melepaskan kapal dari ‘penyitaan’ oleh negara lain mencapai 70 unit dari 97 unit kapal.
Dewan Direksi Korean Air dan Bank Pembangunan Korea-KDB menyediakan dana dukungan bagi Hanjin masing-masing sebesar 60 miliar dan 50 miliar won.
Namun, akibat terlambatnya pemberian dana dukungan membuat jumlah biaya bongkar kargo menjadi membengkak sebesar 70 miliar won. Selain itu, uang kompensasi untuk membayar klaim oleh negara lain diperkirakan melebihi 3 triliun won, sehingga ada kemungkinan perusahaan Hanjin akan bubar.
‘Menghidupkan’ dan ‘Membubarkan’ Hanjin Shipping membutuhkan pertimbangan yang matang, karena penutupan perusahaan pelayaran berpengaruh besar pada saluran distribusi secara fisik.