Presiden Park Geun-hye menghadiri upacara pembukaan Pusat Inovasi Ekonomi Kreatif incheon pada tanggal 22 Juli dan berpesan bahwa Pusat Inovasi Ekonomi Kreatif dapat memimpin ekonomi kreatif dengan kekuatan dari masing-masing Pusat Inovasi Ekonomi Kreatif dan kemampuan perusahaan pendukungnya.
Dengan pembukaan Pusat Inovasi Ekonomi Kreatif Incheon ini, sudah 17 Pusat Inovasi Ekonomi Kreatif didirikan di 17 kota madya dan provinsi di seluruh negeri setelah Pusat Inovasi Ekonomi Kreatif yang pertama dibuka di Kota Daegu pada September tahun lalu.
Pusat Inovasi Ekonomi Kreatif Incheon yang terakhir ini didukung oleh perusahaan Logistik PT Hanjin dan akan menciptakan industri baru berdasarkan teknologi logistik tercanggih, meningkatkan daya saing logistik ekspor perusahaan kecil dan menengah serta perusahaan ventura, dan membentuk kebijakan kerja sama khusus bagi pertukaran Korsel dan Cina.
Daerah Incheon tengah berkembang sebagai pusat bisnis internasional dan logistik Asia Timur Laut dengan dilengkapi infrastruktur logistik bertaraf internasional seperti Bandara Internasional Incheon dan terdapat 13 kantor cabang organisasi internasional.
Ekonomi kreatif adalah konsep dasar bagi kebijakan ekonomi pemerintahan Park Geun-hye dan energi kreatif dijadikan penggerak bagi perkembangan ekonomi.
Pusat Inovasi Ekonomi Kreatif yang didirikan di 17 daerah adalah untuk mewujudkan ekonomi kreatif, dan setiap Pusat Inovasi Ekonomi Kreatif akan didukung satu perusahaan yang memiliki kekhasan regional.
Kementerian Masa Depan, Penciptaan, dan Sains yang menangani Pusat Inovasi Ekonomi Kreatif mengatakan kegiatan Pusat Inovasi Ekonomi Kreatif sudah berjalan aktif dan hasil yang signifikan pun sudah tampak.
Hingga tanggal 17 Juli, jumlah perusahaan baru di bawah 7 tahun yang menerima dukungan adalah 250 perusahaan dan jumlah perusahaan kecil dan menengah berusia 7 tahun ke atas juga sudah menjadi 125 perusahaan. Secara khusus, jumlah investasi yang terkumpulkan telah mencapai 29,9 miliar won.
Akan tetapi, permasalahan yang muncul adalah pengenalan tentang Pusat Inovasi Ekonomi Kreatif itu baru mencapai 30% dan dukungan buat mereka yang membuka usaha juga masih kurang.