Seoul, 26 Juli 2018, Kerajinan tangan merupakan produk yang hampir seluruh proses pembuatannya dikerjakan dengan tangan atau menggunakan peralatan sederhana, dibuat dari bahan mentah atau barang setengah jadi, menghasilkan produk tradisional bersifat fungional dan dekoratif dengan nilai artistik dan kreatif, akan ditampilkan pada gelar promosi Korea Handmade 2018 yang akan berlangsung mulai tanggal 26-29 Juli 2018, di Convention and Exhibition Center (COEX) Seoul, Korea Selatan.

Dalam ajang promosi ini, perusahaan UKM Indonesia ambil bagian dengan menempati Pavilion Indonesia seluas 136 m2, menawarkan aneka produk hasil karya seni berciri khas Indonesia berupa kerajinan kayu, tekstil, logam dan lain-lain. Kehadiran perusahaan Indonesia diharapkan banyak menarik perhatian konsumen Korea Selatan, seperti juga halnya produk kerajinan Indonesia yang telah dikenal luas di pasar mancanegara, maka diandalkan juga untuk menerobos pasar Korea Selatan.

Dalam memenuhi kebutuhan konsumen Korea Selatan, ekspr kerajinan asal Indonesia pertahun tercatat senilai US$ 41 juta terdiri dari produk kerajinan yang berasal dari kayu, lukisan atau gambar seni, patung, ukiran atau cetakan seni dan produk kerajinan yang berasal dari logam seperti artikel perhiasan, aksesoris, perhiasan imitasi. ini membuktikan bahwa ditengah perkembangan teknologi modern masyarakat Korea Selatan masih membutuhkan bahkan menghargai produk yang memiliki sentuhan seni budaya bahkan sesuatu mengandung sejarah.

Menurut data International Trade Center (ITC), dalam memenuhi kebutuhan produk kerajinan konsumen Korea Selatan, tahun 2017 Indonesia telah memasok beragam produk kerajinan berbahan kayu dengan total ekspor ke korea selatan mencapai US$ 14.2 juta terjadi penurunan 6.58 % dari tahun sebelumnya dengan nilai US$ 15.6 juta, lukisan atau gambar seni dengan total ekspor ke korea selatan mencapai US$ 170 ribu meningkat 6.25 % dari sebelumnya senilai US$ 160 ribu, patung dengan total ekspor ke korea selatan mencapai US$ 20 ribu terjadi penurunan signifikan 75% dari sebelumnya senilai US$ 80 ribu, dan produk kerajinan yang berasal dari logam seperti artikel perhiasan dengan total ekspor ke korea selatan mencapai US$ 26.29 juta meningkat 29.57% dari sebelumnya senilai US$ 20.29 juta, perhiasan imitasi dengan total ekspor ke korea selatan mencapai US$ 8.7 juta meningkat 3.94% dari sebelumnya senilai US$ 8.3 juta.

Capaian nilai ekspor tersebut menggambarkan masyarakat Korea Selatan gemar mengkoleksi bermacam kerajinan tangan untuk mempercantik dekorasi rumah, selain itu banyak juga kerajinan tangan yang dipakai oleh warga Korea Selatan sebagai peralatan/ perabotan rumah tangga. Hal ini menjadikan produk kerajinan Indonesia sangat berpotensi untuk penetrasi lebih massif ke Korea Selatan.

Dengan kualitas dan keunikan produk yang dihasilkan para pengrajin Indonesia, maka diharapkan dapat menarik minat konsumen Korsel dalam memenuhi kebutuhan barang-barang handmade

yang identik dengan aksesoris baik untuk perlengkapan pakaian maupun juga pelengkap perabot juga dekorasi rumah tangga.

Sebagai respon pemerintah dalam melihat peluang ekspor produk kerajinan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), melalui koordinasi Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Busan, terus berupaya mempromosikan produk kerajinan diantaranya melalui keikutsertaan pada Korea Handmade 2018. Dengan mengikutsertakan para pengusaha UKM Indonesia pada event ini, disamping memperkenalkan aneka produk kerajinan Indonesia sekaligus pula memberi pengalaman dan pembelajaran untuk bersiap Go International, khususnya dalam memasuki pasar Korea Selatan yang memiliki karakter sedikit unik dibandingkan dengan negara-negara target pasar lainnya.