Putaran pertama negosiasi untuk merevisi perjanjian perdagangan bebas atau FTA antara Korea Selatan dan Amerika Serikat telah selesai tanpa membuahkan hasil selain mengonfirmasi pendapat masing-masing pihak.
Negosiasi pertama yang digelar di Washington pada hari Jumat (5/1/2018) waktu setempat diikuti oleh Dirjen Biro Kebijakan Perdagangan Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya Korsel Yoo Myung-hee dan Wakil Ketua Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) Michael Beeman.
Dalam perundingan yang berlangsung selama 9 jam itu, pihak Korsel mengemukakan Penyelesaian Sengketa Negara-Investor (ISDS) dan penyelamatan perdagangan sebagai bidang yang diperhatikan. Sementara itu, pihak AS menaruh perhatian pada bidang otomotif.
Kedua pihak berencana menggelar putaran kedua di Seoul dalam beberapa minggu ini tapi diperkirakan negosiasi itu tidak akan berjalan dengan mudah karena pemerintahan Trump menekan dengan meminta revisi di setiap bidang dan pemerintah Korsel melawannya dengan permintaan tersendiri.
Menurut informasi dari Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya, kedua pihak membahas bidang-bidang yang sensitif dan diperhatikan oleh kedua pihak dalam perundingan pertama ini dan pemerintah akan menyediakan strategi untuk menanggulanginya dalam perundingan berikutnya dengan mendengarkan pendapat berbagai pihak yang berkepentingan dan para pakar.
Sementara itu, seperti dilaporkan Reuters, Ketua USTR Robert Lighthizer menuturkan bahwa masih banyak yang harus dikerjakan untuk mencapai kesepakatan, dan AS bertujuan untuk melakukan perdagangan yang adil dan saling menguntungkan.