Latihan militer bersama tahunan Korea Selatan dan AS, Ulchi-Freedom Guardian mulai berlangsung pada Senin, tgl. 21 Agustus. Dengan digelarnya latihan militer gabungan itu, risiko geopolitik seputar Semenanjung Korea kembali mendapat sorotan. Ketegangan yang semakin meningkat, baru saja mulai mereda setelah AS dan Korea Utara keduanya mundur selangkah dari garis keras mereka. Akan tetapi, dengan pelaksaan latihan militer tahunan mulai minggu ini, maka risiko dari provokasi tambahan oleh Korea Utara kembali muncul. Memang benar, risiko terkait Korea Utara selalu menjadi ancaman bagi ekonomi Korea Selatan.
Dengan pertumbuhan 2,3% di bulan November lalu dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, maka jumlah ekspor naik dalam 9 bulan berturut-turut. Namun bila risiko Korea Utara terus berlanjut, maka pertumbuhan Korea Selatan diperkirakan akan terancam. Konsumsi dan investasi menyusut karena memburuknya sentimen ekonomi yang mendorong jatuhnya proyeksi pertumbuhan ekonomi, sementara dampaknya pada pasar keuangan dan valuta asing bisa menjadi faktor yang menyebabkan kerusuhan global. Untuk mencegah situasi semacam itu, pemerintah bertindak dengan cepat dan segera.
Menteri ekonomi dan gubernur BOK, memutuskan akan mengambil langkah tegas jika perlu, dalam menghadapi risiko yang didorong oleh ancamanan nuklir dan rudal Korea Utara. Dengan keputusan itu, indeks KOSPI naik 0,6% dari hari perdagangan sebelumnya, menjadi 2.348,26. Namun demikian, masih ada keprihatinan atas risiko geopolitik, maka lebih banyak tanggapan yang dibutuhkan di masa depan.