Pemerintah telah merilis agenda 5 tahun dan garis besar kebijakan ekonomi yang berorientasi pada masyarakat serta mendorong peningkatan pendapatan masyarakat hingga tidak menimbulkan polarisasi. Sebenarnya arah kebijakan ekonomi pemerintahan Moon telah berubah dari sebelumnya berpusat pada pertumbuhan, kini ke arah pembagian.

Pemerintahan Moon mengangkat ‘ekonomi yang berpusat pada rakyat’. Bisa dikatakan bahwa selama 20 tahun lalu, konglomerat terlihat tumbuh dengan cepat sedangkan pendapatan pekerja tetap stagnan. Hal itu mengindikasikan bahwa kesenjangan antara konglomerat dan UKM, dan antara kelompok berpenghasilan tinggi dengan kelompok berpendapatan rendah telah sangat melebar. Untuk menuntaskan masalah ini, pemerintah akan meningkatkan pendapatan dan tempat kerja sekaligus membangun ketertiban pasar yang adil. Untuk itu pemerintah akan membuka kas negara.

Revisi pertumbuhan ekonomi pemerintah menunjukkan kepercayaan diri. Peningkatan ekspor dan investasi, serta anggaran tambahan sebesar 11 triliun won telah tercermin dalam revisi pertumbuhan. Pemerintah juga memprediksi bahwa tanda-tanda postif akan dilihat di pasar tenaga kerja. Dimulai paruh kedua tahun ini, peningkatan peluang kerja dan pendapatan akan menimbulkan efek lanjutan untuk membantu pulihnya kembali belanja lokal. Jika pertumbuhan ekonomi Korea Selatan mencapai 3%, itu artinya, untuk pertama kali dalam 3 tahun terakhir ekonomi domestik keluar dari pertumbuhan kisaran 2%. Akan tetapi beberapa pengamat mengindikasikan prediksi itu terlalu optimis, sementara yang lain mengkhawatiran sumber pendanaan untuk pertumbuhan ekonomi.

Tujuan kebijakan ekonomi pemerintahan Moon dimulai dari pemikiran bahwa ekonomi Korea Selatan tersendat pada pertumbuhan rendah dan polarisasi yang semakin dalam. Perekonomian sedang membutuhkan paradigma baru, maka semua pihak harus berupaya sekerasnya untuk menjalankan langkah-langkah yang dapat menciptakan kemakmuran bersama.