Jakarta (ANTARA News) – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengharapkan citra jamu Indonesia dapat maju di pasar dunia seperti halnya gingseng Korea dan obat herbal China.
“Jamu, walaupun jamu image-nya masih perlu ditingkatkan, masih dianggap itu suatu dikonsumsi oleh masyarakat menengah bawah, belum banyak dikenal, tapi sudah mulai kita juga mengenal obat-obatan herbal, seperti Tolak Angin, contohnya, telah mendunia,” kata Wapres di Balai Sidang Jakarta (JCC), Jumat.
Wapres Jusuf Kalla dalam pembukaan pameran produk natural Indonesia “Indonesia Natural Product Expo” 2017 di JCC, mencontohkan Korea Selatan dengan gingsengnya dan China dengan obat herbalnya yang terkenal di dunia.
Kalla menambahkan Gingseng Korea dan obat herbal China juga telah menjadi salah satu komoditas herbal yang paling digemari masyarakat internasional.
“Banyak negara telah maju karena itu sejak dulu, gingseng contohnya, bagaimana Korea telah menjadikan ginseng itu dari segala macam produk, apakah minuman, ataupun pengobatan langsung atau segala macamnya dan produk itu telah menjadikan ekonomi Korea maju,” kata dia.
“Atau bagaimana China dengan obat herbalnya yang juga sangat baik,” lanjut JK.
Oleh karena itu, Wapres mengharapkan semua pihak terkait untuk mendorong diversifikasi jamu Indonesia menjadi berbagai produk unggulan, antara lain melalui penelitian dan pemasaran yang baik.
Dalam kesempatan itu, Wapres RI juga mengapresiasi penyelenggaraan Indonesia Natural Product Expo yang dapat membantu para produsen jamu melakukan promosi dan membuka pasar yang lebih luas.
“Untuk mendorong semua ini butuh research yang baik, basis pasar yang baik, dan juga penerimaan pasar yang baik, karena itulah pameran ini bersama pameran lainnya diharapkan mendukung kegiatan ekonomi di bidangnya, tentu dengan pemasaran dan harga yang baik produk ini akan mendapatkan tempat di masyarakat,” tuturnya.
Indonesia Natural Expo 2017 diselenggarakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di JCC, 11-14 Mei 2017, berdampingan dengan Pertemuan Tanaman Obat Unggulan dari Asosiasi Lingkar Samudera Hindia (IORA) di Jakarta.