“Dengan kelebihan yang dimiliki masing-masing negara, kerjasama Indonesia-Korea di bidang ekonomi saling melengkapi satu sama lain” demikian disampaikan oleh KUAI KBRI Seoul Cecep Herawan dalam sambutannya pada penyerahan Primaduta Award di Wisma Duta KBRI Seoul (13/2). Turut hadir Lee Dong-bok, perwakilan Korea International Trade Association, serta para wakil dari 31 perusahaan Korsel.
Dalam rangka meningkatkan daya tarik produk Indonesia di kancah perdagangan internasional, Pemerintah Indonesia sejak akhir tahun 2014 menyelenggarakan ajang tahunan penganugerahan Primaduta Award sebagai bentuk penghargaan bergengsi bagi para importir/buyer produk Indonesia di luar negeri yang telah loyal mengimpor produk Indonesia ke negaranya masing-masing.
Penganugerahan Primaduta Award di Seoul kali ini diberikan kepada lima perusahaan importir Korea Selatan (Korsel). Pemenang dari kategori manufaktur adalah Heesung Catalyst Corporation, ITC Co., Ltd, dan CK Global Co., Ltd. Sementara para pemenang dari kategori UKM adalah Poongsan Maru Co., Ltd. dan Ami Trading.
Menjadi pemenang Primaduta Award tidaklah mudah. Seorang importir harus bersaing secara ketat dengan ribuan pesaing senegaranya dalam menghadapi seleksi yang didasarkan atas berbagai kriteria penting. Sebagai contoh, selain menilai besarnya nilai dan kinerja impor dalam 5 tahun terakhir, tim juri juga akan menyoroti jenis produk yang diimpor, serta kontribusi nilai tambah produk tersebut bagi para pelaku usaha di Indonesia.
Para juri mencatat angka pertumbuhan impor produk Indonesia yang fantastis dari para pemenang Primaduta Award kali ini: Heesung Catalyst Corporation adalah pengimpor ceramic substrate dengan pertumbuhan impor sebesar 72 persen; ITC Co., Ltd adalah pengimpor produk kertas tissue dengan pertumbuhan impor 250 persen, sementara; Ami Trading adalah importir produk makanan dengan pertumbuhan impor sebesar 30 persen.
Melalui ajang penganugerahan ini, diharapkan para importir asal Korsel dapat terapresiasi atas perhatian dan penghargaan dari Pemerintah Indonesia sehingga diharapkan dapat semakin meningkatkan daya saing dan tingkat kepercayaan importir Korsel atas pelaku usaha dan produk asal Indonesia. Di samping itu diharapkan para penerima award akan menyebarkan citra positif Indonesia kepada pelaku usaha Korsel lainnya, sehingga akan meningkatkan reputasi Indonesia di Korsel.
“Indonesia memiliki pasar, sdm dan material yang berlimpah. Indonesia akan maju pesat dan senantiasa menjadi mitra dagang yang penting bagi Korea,” kata Moon Jeong Sang, Presiden ITC Corporation mewakili penerima award lainnya.
Berdasarkan data, pada tahun 2016 tercatat angka perdagangan antara Indonesia-Korea sebesar USD 14,88 miliar, dengan surplus perdagangan bagi Indonesia senilai USD 1,67 miliar. Nilai surplus tersebut naik 71,54 persen dari tahun 2015. (*)