Gejala pemulihan ekspor Korea Selatan menunjukkan penguatan di bulan Februari tahun 2017.

Menurut Kantor Administrasi Bea Cukai Korea Selatan pada hari Sabtu (11/2/2017), nilai ekspor selama 10 hari mulai tanggal 1 hingga 10 Februari tercatat sebesar 151 triliun dolar. Angka ini meningkat sebanyak 72,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Ekspor Korsel telah memutuskan tren negatifnya sejak bulan November 2016 lalu dengan kenaikan sebesar 2,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, lalu mencatat kenaikan sebesar 6,4% pada bulan Desember 2016, dan akhirnya meraih dua digit pertumbuhan, yakni 11,2% pada bulan Januari tahun ini.

Meskipun demikian, gejala pemulihan ekspor ini dapat dianalisis dengan mempertimbangkan bahwa ekspor 13 produk ekspor utama Korsel seperti semikonduktor, kapal, komponen mobil, dan mobil, mengalami titik terendahnya dalam periode 2015 hingga 2016. Oleh karena itu, sejumlah pakar menilai bahwa gejala pemulihan ekspor ini belumlah pemulihan yang sebenarnya.

Sementara itu, berdasarkan negara tujuan ekspor, peningkatan ekspor terbesar Korsel adalah 85% ke Cina, diikuti 68,2% ke Vietnam, 64,5% ke UE, 64,2% ke Jepang, dan 29,3% ke AS.

Volume ekspor Korsel sejak bulan Januari hingga 10 Februari tercatat sebesar 554 miliar dolar atau meningkat sebesar 23,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.