Sebuah laporan menilai bahwa Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) antara Korea Selatan dan Cina yang diberlakukan satu tahun lalu, berdampak positif pada ekonomi Korea Selatan.

Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Energi Seoul mengatakan pada hari Senin (19/12/2016) volume ekspor Korea ke Cina selama satu tahun lalu tercatat 122,4 miliar dolar, atau turun 10,9% jika dibandingkan dengan satu tahun sebelumnya. Akan tetapi jumlah ekspor produk yang diprioritaskan melalui FTA mengalami penurunan hanya 4%, artinya tren penurunan ekspor secara keseluruhan ke Cina berkurang.

Ekspor produk yang mendapat prioritas dalam FTA antara Korea Selatan dan Cina tercatat sebesar 26,2 miliar dolar, hanya turun 4% dari satu tahun sebelumnya. Namun, nilai ekspor dari produk yang tidak mendapat prioritas dari FTA turun sebesar 12,8%.

Secara keseluruhan, nilai ekspor Korea Selatan ke Cina menunjukkan tren penurunan, namun jumlah produk ekspor meningkat 11,4% dibandingkan dengan satu tahun lalu. Sementara itu pangsa pasar impor Cina untuk produk Korea Selatan tercatat 10,5%, atau berada di urutan pertama.

Jumlah impor Korea Selatan dari Cina mengalami penurunan 4,8% daripada satu tahun lalu, dengan mencapai 79 miliar dolar,  namun jumlah impor produk yang masuk daftar FTA, hanya menurun 1,6%.

Investasi Korea Selatan di Cina yang dulunya terfokus pada bidang perumahan dan keuangan, dinyatakan telah dianekaragamkan hingga ke bidang industri baru, seperti industri konten budaya, hiburan, mobil listrik dan ruang angkasa.

Kementerian Perindustrian menilai bahwa FTA antara Korea Selatan dan Cina mendorong penggairahan ekonomi Korea Selatan, termasuk mengamankan masuknya perusahaan-perusahaan Korea Selatan ke pasar belanja lokal di Cina.