Volume perdagangan internasional Korea Selatan pada semester pertama tahun ini tercatat yang terendah selama 6 tahun terakhir. Hal ini merupakan akibat dari resesi gobal.
Ekspor Korea Selatan pada semester pertama turun ke posisi ke-7 dunia setelah penurunan terus terjadi dengan lebih cepat daripada tahun lalu.
Menurut Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), volume perdagangan ekonomi terbesar ke-7 dunia ini pada semester pertama tercatat 14,425 triliun dolar, turun 5,4% dari tahun lalu, dan menjadi yang terendah selama 6 tahun, sejak tercatat 13,36 triliun dolar pada tahun 2010.
Volume perdagangan internasional Korea Selatan pada semester pertama tahun 2014 tercatat 17,276 triliun dolar, namun turun 11,7% pada tahun lalu, dan penurunan berlanjut pada tahun ini. Penurunan selama 2 tahun berturut-turut jarang terjadi, bahkan tidak terjadi pada saat krisis finansial global tahun 2008.
Ekspor dan perdagangan Seoul mengalami penurunan tajam dengan 75% dari 71 negara yang survei. Penurunan volume perdagangan Cina ternyata sangat mempengaruhi volume ekspor negara-negara Asia, sementara penurunan harga minyak menjadi resiko bagi negara penghasil minyak.
Ekspor Korea Selatan pada 6 bulan pertama anjlok 9,9%, hampir dua kali lipat dari penurunan 5% yang terjadi di tahun lalu.
Perlambatan ekonomi Cina menjadi pukulan bagi ekspor Seoul, karena Beijing merupakan negara utama tujuan ekspor.
Penjualan kapal yang merupakan salah satu ekspor Korea Selatan mengalami penurunan akibat kondisi ekonomi dunia, selain itu hambatan perdagangan yang merupakan pengaruh dari perlambatan ekonomi global juga mendorong berkurangnya ekspor.