Dana menganggur Korea Selatan yang tidak digunakan untuk investasi jangka panjang mencatat rekor tertinggi meskipun Bank Sentral Korea (BOK) telah berupaya untuk menyediakan likuiditas bagi pasar yang terguncang akibat tingginya ketidakpastian di dalam dan luar negeri, dengan menurunkan suku bunga acuan.
Menurut BOK dan Asosiasi Investasi Keuangan Korea pada hari Senin (18/7/2016), dana mengambang (floating fund) jangka pendek di Korsel tercatat senilai 958 triliun 993,7 miliar won pada akhir bulan Mei.
Ini merupakan kali pertama modal mengambang jangka pendek menembus angka 950 triliun won. Dibandingkan dengan 866,3 triliun won pada bulan Mei tahun lalu, jumlah dana menganggur naik 93 triliun won dalam setahun terakhir.
Dari dana tersebut, sedikit di atas 80 triliun won merupakan uang tunai, sementara 189 triliun won merupakan simpanan giro. Dana dalam simpanan tabungan mencapai 454 triliun won, sementara yang dipercayakan dalam Dana Pasar Uang (MMF) tercatat 70 triliun won.
Dana Menganggur jangka pendek terus bertumbuh dari sekitar 539 triliun won pada tahun 2008 menjadi 654 triliun won pada tahun 2010, 666 triliun won pada tahun 2012, dan kemudian 759 triliun won di tahun 2014.