Liputan6.com, Jakarta – Menteri Perdagangan RI Thomas Trikasih melakukan kunjungan ke Korea Selatan pada 9-11 Desember 2015. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari perundingan Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IKCEPA).

Thomas bercerita, saat kunjungan Presiden Korea Selatan ke Indonesia pada 2012 lalu disepakati bahwa perdagangan antara kedua negara bisa mencapai US$ 100 miliar pada 2020. Untuk mencapai target tersebut, Indonesia dan Korea Selatan kembali menjajaki produk-produk yang bisa dipasarkan.

“Perluasan akses pasar dilakukan dengan jalan melanjutkan perundingan IKCEPA dan peningkatan promosi produk-produk Indonesia di pasar Korea Selatan,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (9/11/2015).
Dalam kunjungan ini, Mendag akan bertemu dengan Wakil Menteri Perdagangan, Perindustrian, dan Energi Korea Selatan, Lee Kwan-sup. Mendag juga akan bertemu Chairman of Korea Development Bank (KDB) dan beberapa perusahaan Korea seperti POSCO dan Samsung Global Operations.

Investasi Korea Selatan di Indonesia cukup besar dan menduduki peringkat ke-4 dengan nilai mencapai US$ 6,82 miliar. Sektor investasi terbesar di 2014 yaitu pertambangan, industri logam dasar, industri karet, dan industri kulit. Ke depan, investasi Korea Selatan diharapkan bisa terus meningkat.

“Kami sangat mengapresiasi komitmen para pengusaha Korea Selatan yang berencana melakukan dan meningkatkan investasinya di Indonesia, khususnya di bidang infrastruktur, energi, serta industri besi dan petrokimia, seperti POSCO, Hyosung, Lotte Chemical, BK Energy, dan Hanwa,” jelas Thomas.

Pada kunjungan kali ini, Mendag berkesempatan menghadiri acara penyerahan Primaduta Award 2015 kepada empat buyers terbaik Korea, yaitu Nobland International Inc (shirts, dresses, dan pants), E-Max Trading (biskuit dan wafer), Dyerex International Ltd. (dyestuffs for paper and cotton), dan Easterntex Ltd. (tekstil dan produk tekstil).

Produk-produk makanan dan minuman Indonesia juga turut dipromosikan, terutama kopi karena Indonesia dikenal sebagai Home of World’s Finest Coffee. Mendag juga berencana mengunjungi CJ Creative Center bersama Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf dan bertemu CJ Group.