Sebuah analisis menunjukkan ketika Korea Selatan dan Korea Utara menyatu, keduanya akan menjadi pasar terbesar di Asia Timur Laut.
Seorang peneliti dari Institut Pengembangan Nasional Korea (KDI), Lee Suk, menyatakan hal tersebut dalam tesisnya berjudul ‘Pengaruh penyatuan Semenanjung Korea bagi ekonomi Asia Timur Laut’ yang dimuat di jurnal ulasan ekonomi Korea Utara edisi bulan Juli.
Lee mengatakan biaya yang dibutuhkan untuk unifikasi 5% dari PDB Korea Selatan, dan biaya yang dikeluarkan dari tahun 2020 hingga 2050 akan mencapai 3 triliun dolar. Ditambahkannya, negara-negara di sekitar Semenanjung Korea akan menerima peluang investasi baru dan paling besar di Semenanjung Korea.
Peneliti Lee mengklaim wilayah antara Seoul dan Pyongyang setelah unifikasi akan didiami 10 juta penduduk, membuatnya sebagai kawasan pasar konsumsi paling penting di Asia Timur Laut.
Dalam analisisnya, wilayah Korea Utara setelah unifikasi akan bermanfaat sebagai sumber distribusi tenaga kerja terpenting di Asia Timur Laut.