Sebuah analisis muncul bahwa sebab utama kemerosotan ekspor tahun ini karena kurangnya permintaan di pasar ekspor bukan karena melemahnya daya saing perusahaan dalam negeri.
Lembaga Penelitian Perdagangan Internasional dari Asosiasi Perdagangan Internasional Korea Selatan(KITA) menyatakan berkurangnya permintaan dari negara ekspor besar seperti AS, Cina, Jepang, Uni Eropa, dan lain-lain memengaruhi turunnya ekspor Korea Selatan akhir-akhir ini dalam laporan yang dibuka pada tanggal 5 Juli 2015.
Dalam laporan tersebut, jika mencermati daya saing ekspor Korea Selatan di negara Cina, Jepang, dan Uni Eropa pada triwulan pertama tahun ini, ada banyak unsur yang meningkatkan ekspor nasional. Namun, berkurangnya permintaan dari negara tersebut mengakibatkan berkurangnya ekspor Korea Selatan.
Di pasar AS, jumlah ekspor Korea Selatan di periode yang sama justru meningkat karena daya saing perusahaan ekspor Korea Selatan cukup tinggi, meski ada kekurangan dalam permintaan domestik.
Namun, Lembaga Penelitian Perdagangan Internasional menganalisis bahwa daya saing sejumlah produk seperti telepon seluler akan menurun. Ditambahkannya, daya saing ekspor Korea Selatan di Cina menurun di bidang telepon seluler, display, dan produk baja. Selain itu, daya saing ekspor Korea Selatan untuk telepon seluler di AS, serta daya saing produk baja dan produk minyak mentah di Jepang juga ikut menurun.