Makassar – Eksportir udang, PT Bogatama Marinusa (Bomar) meminta Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk memperhatikan kesehatan benur udang yang disuplai ke pembudidaya udang di wilayah ini.
“Saat ini produksi udang di Pulau Sumatera dan Jawa sedang menurun karena penyakit perak putih, ini yang perlu dijaga agar jangan sampai penyakit ini juga mewabah di Sulsel,” kata Direktur PT Bogatama Marinusa (Bomar) Tigor Chandrama di Makassar, Rabu (17/6).
Untuk itu, Tigor menyarankan agar benur yang disuplai ke petani sebaiknya telah memiliki sertifikasi kesehatan.
“Lalu lintas perdagangan benur antarpulau ini perlu menjadi perhatian,” ujarnya.
Tigor juga mengatakan bahwa untuk meningkatkan ekspor udang Sulsel, pemerintah juga perlu memperhatikan kualitas dan jumlah benur yang diberikan kepada nelayan untuk dibudidayakan.
“Kita tahu kalau kita memberikan satu juta benur yang berkualitas, maka paling tidak yang hidup adalah 200 ribu ekor udang yang bisa menghasilkan udang 20 ton,” katanya.
Karenanya, kata dia, untuk meningkatkan produksi udang Sulsel, pemerintah harus berhitung dan memastikan suplai benur berkualitas bagi petani.
“Saat ini pasar ekspor untuk udang masih terbuka lebar, belum ada kejenuhan pasar udang, karenanya potensi Sulsel untuk memproduksi udang perlu digenjot lagi,” katanya.
/FIR
Antara