Pemerintah Korea Selatan menggelar pertemuan strategi fiskal nasional 2015 pada tgl.13 Mei untuk menentukan arahan fiskal utama selama lima tahun kedepan sebelum menyiapkan rencana anggaran.
Strategi fiskal pemerintah Korea Selatan adalah menciptakan reformasi kesehatan fiskal bersama pemulihan ekonomi tanpa menaikkan pajak. Penerimaan dana dari reformasi fiskal ini akan kembali diinvestasikan pada kelompok rentan, seperti golongan berpenghasilan rendah, perusahaan kecil, penduduk kurang mampu dan perekrutan kaum muda. Bahkan, sektor swasta didorong melakukan investasi modal besar-besaran agar bisa kembali menggairahkan ekonomi. Untuk mencapai target itu, pemerintah memutuskan akan mengaktifkan reformasi fiskal di 10 bidang.
Di samping 10 bidang reformasi fiskal, pemerintah Korea Selatan memutuskan akan menurunkan rasio pengeluaran anggaran dari tingkat total kenaikan pendapatan. Prinsip ini telah muncul pada pertemuan strategi fiskal setiap tahunnya, tapi tahun ini, pemerintah tampak lebih tegas.
Pengangguran kelompok muda Korea Selatan di bulan April berada pada 10,2%, yang tertinggi sejak data ini mulai dihitung pada tahun 1999. Ini mengindikasikan kesulitan perekrutan kalangan muda semakin serius. Jadi Pemerintah menyarankan perusahaan mempekerjakan kelompok muda dari dana hasil penghematan sistem puncak gaji, dan memberi bantuan keuangan kepada para pebisnis.
Indikator ekonomi untuk triwulan kedua akan menentukan bagaimana pemerintah menjalankan keuangan negara. Dengan dua target fiskal berupa penguatan kesehatan fiskal dan juga pemulihan ekonomi, pemerintah harus bisa memanfaatkan sumber dananya secara bijak untuk mencapai target yang ingin dicapai pada pertemuan strategi fiskal.