Jakarta -Malam ini, sejumlah duta besar (Dubes) negara sahabat hadir di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jalan Ridwan Rais, Jakarta. Selain para Dubes, para pengusaha dalam negeri juga turut hadir dalam acara makan malam bersama.
Di dalam undangan acara setidaknya ada 72 Dubes yang harusnya hadir, namun karena berbagai hal, terdaftar hanya 20-an Dubes yang hadir seperti dari Amerika Serikat, Swedia, Prancis, Rusia, Norwegia, Taiwan, Korea, dan Jerman. Sementara pengusaha dalam negeri yang ikut kumpul adalah Tommy Wenas, Franky Welirang, dan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Arief Wibowo dan lainnya.
Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel sengaja mengundang para Dubes untuk mengetahui acara yang akan dilaksanakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Acara tersebut yaitu Sustainable Infrastructure and Green Economy rencananya akan berlangsung di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta mulai 9-10 Juni 2015.
“Acara ini akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo dimana diharapkan akan terbentuk sebuah kerjasama PPP (Public Private Partnership) untuk pengembangan infrastruktur di Indonesia,” kata Gobel yang mengenakan pakaian batik hijau di Auditorium Kemendag, Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Kamis (16/04/2015).
Menurut Gobel, acara ini sangat penting terutama bagi Presiden Jokowi yang ingin menggenjot pembangunan infrastruktur. Ada beberapa target ambisius pembangunan infrastruktur yang diharapkan tercapai oleh Presiden Jokowi 5 tahun ke depan.
“Target Ambisius kami hingga 2019 adalah pembangunan pelabuhan laut sepanjang 2.000 km, 15 bandar udara, 35.000 Mega Watt (MW) pembangkit listrik, serta 9 juta hektar lahan pertanian baru,” tuturnya.
Diharapkan dengan target tersebut, para negara tetangga berminat berinvestasi di sektor pembangunan infrastruktur. Cara itu juga dinilai penting guna mendongkrak posisi Indonesia dari segi kompetitif dan persiapan menjelang pasar bebas ASEAN (MEA) 2015.
“Kami ingin ke depan lebih baik. Kementerian Perdagangan melihat acara ini penting terutama untuk pembangunan dan daya saing negara kami yang saat ini menduduki peringkat 34 di dunia. Saya harap Anda mendukung kami,” kata Gobel.