Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) siang ini mengundang para eksportir di Istana, Jakarta. Jokowi ingin mendengar masukan kalangan dunia usaha terkait mendorong ekspor.
“Bapak ibu semuanya kami hadirkan untuk memberikan masukan kepada pemerintah, terutama dalam rangka memperkuat ekspor produk dari negara kita,” kata Jokowi membuka pertemuan, di Istana, Jakarta, Selasa (15/4/2015)
Menurut Jokowi, dengan mendorong ekspor maka dapat memperbaiki neraca perdagangan. Pada Maret 2015, neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 1,13 miliar.
“Kedua kalau ada usulan yang baik, perlu disampaikan, yang ini dalam rangka kita semua ingin memperbaiki neraca perdagangan kita, sehingga berharap dalam situasi yang baik untuk memanfaatkan peluang mendorong ekspor,” jelasnya.
Pemerintah akan mengeluarkan beberapa kebijakan terkait ekspor, pemerintah juga harus mendengar suara dari pengusaha.
“Kita juga ingin tahu sebetulnya kebijakan dan regulasi apa yang diperlukan oleh pengusaha, sehingga dari mana kita dorong untuk memberikan bantuan. Kita juga ingin memudahkan izin-izin, memberikan insentif tapi tolong diberi tahu agar menteri-menteri ini paham,” tegasnya.
Dari sisi infrastruktur transportasi, beberapa perbaikan juga telah dimulai. Kebijakan ini tujuannya untuk mendorong arus perdagangan dapat berjalan optimal.
“Seperti pelabuhan mendorong memperbaiki infrastruktur kita agar semakin kompetitif. Kita menjadi lebih baik, agar produk-produk Indonesia bisa bekompetisi di pasar global. Meski ini perlu proses,” tukasnya.
Hadir dalam agenda ini sekitar 20 eksportir besar dalam negeri. Menteri yang ikut hadir ini adalah Menteri PPN Andrinof Chaniago, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan.