Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia bulan Maret mengalami surplus sebesar 0,13 miliar. Angka itu selisih dari ekspor Maret 2015 yang mencapai US$ 13,71 miliar dan impor US$ 12,58 miliar
Hal ini ditopang surplus perdagangan nonmigas sebesar US$ 1,41 miliar hasil selisih ekspor nonmigas Maret 2015 mencapai US$ 11,72 miliar dan impor nonmigas US$ 10,31 miliar.
Sementara di sektor migas, data BPS yang dirilis Rabu (15/4) menyebutkan, pada bulan Maret 2015 masih mengalami defisit US$ 0,28 miliar hasil selisih ekspor migas Maret 2015 mencapai US$ 1,99 miliar dan impor migas US$ 2,27 miliar
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Maret 2015 mencapai US$ 39,13 miliar atau menurun 11,67 persen dibanding periode yang sama tahun 2014, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$ 33,43 miliar atau menurun 8,23 persen.
Secara kumulatif nilai impor Januari–Maret 2015 mencapai US$ 36,70 miliar atau turun 15,10 persen dibanding periode yang sama tahun 2014. Kumulatif nilai impor terdiri dari impor migas US$ 6,10 miliar (turun 44,53 persen) dan nonmigas US$30,60 miliar (turun 5,05 persen).
Dengan demikian, secara kumulatif, neraca perdagangan periode Januari-Maret 2015 masih surplus US$ 2,43 miliar.
Ekspor Maret 2015 mengalami peningkatan sebesar 12,63 persen dibanding ekspor Februari 2015. Sementara bila dibanding Maret 2014 mengalami penurunan sebesar 9,75 persen. Impor Maret 2015 naik 9,29 persen dibanding Februari 2015. Sementara jika dibanding Maret 2014 turun 13,39 persen.
Ekspor nonmigas Maret 2015 mencapai US$ 11,72 miliar, naik 12,50 persen dibanding Februari 2015, sementara bila dibanding ekspor Maret 2014 turun 6,61 persen. Impor nonmigas Maret 2015 mencapai US$ 10,31 miliar atau naik 5,32 persen dibanding Februari 2015, sebaliknya turun 2,07 persen dibanding Maret 2014.
Whisnu Bagus Prasetyo/WBP
BPS