Pada tahun 2013, Korea Selatan mengimpor pulp kayu sebesar US$ 1.930.576 dan menduduki urutan ke-6 sementara peringkat ekspornya harnya berada pada urutan ke-37 di dunia dimana menunjukkan bahwa permintaan akan pulp kayu jauh lebih besar dibandingkan dengan nilai produksinya. Hal ini didukung pula dengan besarnya ketertarikan perusahaan-perusahaan Korea Selatan untuk bekerja sama serta melakukan investasi besar dengan Indonesia dalam bidang perhutanan dan kayu.
Peluang Indonesia untuk menguasai pasar pulp kayu Korea Selatan juga semakin terbuka lebar mengingat Indonesia memiliki keunggulan komparatif (comparative advantage) dalam perdagangan pulp kayu. Indonesia termasuk negara penyedia bahan baku pulp terbesar, karena mempunyai hutan terluas kedua di dunia. Sehingga bahan baku (kayu) untuk pembuatan pulp dan kertas tersedia banyak di Indonesia. Begitu juga dalam hal tenaga kerja, angkatan kerja produktif di Indonesia mencapai puluhan juta orang.
Atas dasar analisis tersebut ITPC Busan ingin membagikan gambaran singkat mengenai pangsa pasar pulp kayu di Korea Selatan baik kepada produsen kayu maupun eksportir pulp kayu Indonesia.