Niat Pemerintah untuk membangun infrastruktur tidak main-main. Untuk menuntaskan program yang telah dicanangkan, Menteri PPN/Kepala Bappenas berusaha menggaet investor Korea Selatan.

Demikian inti dari kegiatan Indonesia Infrastructure Investment Forum (IIIF) yang dihelat di Seoul, (20/9/2017) waktu setempat. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas), Bambang Brodjonegoro mengatakan, Indonesia pantang surut langkah dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur nasional.

“Infrastruktur adalah prioritas pembangunan karena merupakan bagian penting dari Nawacita. Indonesia ingin menarik investasi Korsel melalui kemitraan pemerintah dan swasta atau public private partnership (PPP),” ujarnya dalam acara tersebut.

Keterlibatan Korsel dalam pembangunan infrastruktur RI, menurutnya bukanlah hal baru. Mengingat, negeri gingseng tersebut pernah berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur di tanah air.

“Sejak dulu kami percaya dengan Korsel. Jagorawi adalah proyek tol pertama di Indonesia yang dibangun oleh kontraktor Korea,” Sambungnya.

Di hadapan 200 calon investor negeri ginseng, Bambang meyakinkan bahwa Indonesia tetap merupakan negara tujuan ideal bagi investasi. Dengan populasi sebesar 255 juta jiwa dan pertumbuhan ekonomi yang stabil, Indonesia merupakan negara yang menarik bagi investor asing.

Gayung bersambut. Antusiasme hadirin terlihat jelas pada forum investasi ini. Pertanyaan-demi-pertanyaan terkait proyek infrastruktur dilontarkan. Secara lugas para peserta menggali info riil seperti prosedur pembebasan lahan; insentif-insentif yang ditawarkan Pemrintah; hingga peluang-peluang investasi yang bersifat non-konvensional.

Untuk menyukseskan kemitraan tersebut Bappenas menggandeng KEXIM selaku bank pendanaan proyek investasi Korsel di luar negeri. Bappenas bersama KEXIM menawarkan lebih dari 50 proyek di bidang energi, jalan tol, bandara udara dan pelabuhan. Dalam IIIF ini Bappenas mengajak mitra kerja dari Indonesia untuk bertemu langsung dengan komunitas bisnis Korsel.

Dalam kesempatan itu, Dubes Umar Hadi sempat menjelaskan logika target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang antara lain harus ditopang infrastruktur yang memadai. Adapun Wakil Presiden KEXIM menggaransi bahwa pihaknya akan mendukung pembiayaan bagi proyek infrastruktur di Indonesia.

Selain hadir di bisnis forum IIIF, Menteri PPN bertemu dengan berbagai CEO perusahaan besar Korsel yang tertarik untuk berpartisipasi dalam proyek di bidang energi, jalur kereta api, pengolahan minyak dan jalan tol.