Badan Pengembangan Pedesaan mengumumkan hasil survei atas 56 produk utama pertanian tahun 2016.

Berdasarkan hasil survei yang diumumkan hari Senin (18/9/2017), dari beberapa produk pertanian yang ditanam di dalam rumah kaca, ketimun memperoleh 15,4 juta won untuk lahan seluas 1000 meter persegi, disusul jeruk keprok sebesar 15,2 juta won dan tomat 13 juta won.
Selanjutnya diikuti paprika dan stroberi di bawah 13 juta dan 12 juta won.

Dikatakan, petani yang memiliki lahan ketimun atau jeruk keprok seluas 4.000 meter persegi, dapat memperoleh pendapatan setara dengan seorang pekerja kota yang tercatat di atas 58 juta won tahun lalu.

Di antara tanaman yang ditanam di luar rumah kaca, bawang perai merupakan yang paling menguntungkan dengan 3,9  juta won per seribu meter persegi lahan.
Posisi selanjutnya ditempati kiwi, anggur dan buah persik.

Berdasarkan analisis pendapatan usaha pertanian 20 persen teratas dan 20% terbawah, pemerintah mengatakan ada perbedaan pendapatan yang cukup luas di antara petani individu meskipun mereka menghasilkan jenis hasil pertanian yang sama.

Kesenjangan terkecil ada pada petani semangka dengan perbedaan hanya empat kali lipat antara petani dengan pendapatan 20% tertinggi dan terbawah.  Kentang untuk panen musim semi menunjukkan perbedaan pendapatan terbesar dengan maksimal 41 kali lipat.